Laporan Praktikum Pengendalian
Gulma
Acara 5
“Pengenalan Alat Semprot Punggung”

Oleh :
Nama : Diah Kartika Sari
Npm : E1J011078
Dosen : Ir. Nanik setyowati, Ph.D.
Ir. Marulak Simarmata , Ph. D.
Eko
Supriyono,MP
Dr.Ir. Uswatun Nurjanah,MP
Dr.Ir.Bilman WS,MP
Prodi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2014
BAB
I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang
sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama &
penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet
aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai
dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan.
Komponen-komponen sprayer yang sering mengalami kerusakan tersebut antara lain
: tabung pompa bocor, batang torak mudah patah, katup bocor, paking karet
sering sobek, ulir aus, selang penyalur pecah, nozzle dan kran sprayer mudah
rusak, tali gendong putus, sambungan las korosi. samping masalah pada perangkat
alatnya, masalah lain adalah kebanyakan pestisida yang diaplikasikan tidak
sesuai (melebihi) dari dosis yang direkomendasikan dan ini salah satunya
disebabkan oleh disain sprayer yang kurang menunjang aplikasi (Mimin, 1992).
Dari hasil penelitian terdahulu dapat diketahui
bahwa kinerja ssprayer elektrostatika lebih baik dari tipe sprayer lainnya,
namun perlu modifikasi lebih lanjut terutama pada sumber tenaga (batere) dan
pola penyebaran dropletnya agar pengeluarannya benar-benar terkontrol, bahan
pembawa cairan kontak (media kontak) yang mahal mengingat tidak semua bahan
kimia dapat diaplikasikan dengan menggunakan sprayer elektrostatik. Kelemahan
lainnya adalah disain yang dibuat masih belum ergonomis (berat dan kurang
flkesibel) sehingga agak menyulitkan dalam operasionalnya di lapangan. Di
samping itu rancangan sprayer elektrostatik ini perlu dimodifikasi mengingat
harga atau biaya produksinya masih tinggi bila dibandingkan dengan tipe sprayer
lainnya (terutama jenis sprayer gendong / knapsack sprayer), baik produk lokal
maupun impor ( Llyod, 1974)
1.2 Tujuan
Mahasiswa
mengetahui bagian bagian penting dari alat semprot punggung dan fungsinya, dan
mengetahui cara penggunaan yang benar dan mengetahui penyebab gejala kerusakan.
BAB
II
Tinjauan
Pustaka
Aplikasi
herbisida dan alat aplikasinya pada prinsipnya tergantung dari formulasi yang
digunakan. Dalam aplikasi herbisida yang memakai pelarut banyak kegagalan yang
terjadi akibat kesalahan pemakaian alat dan kesalahan melakukan kalibrasi.
Sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Oleh
karena itu, pengetahuan mengenai bagian dari alat-alat semprot dan kalibrasinya
sangat diperlukan.
Banyak jenis
alat semprot punggung, yang bisa digunakan yaitu penyemprot gendong. Penyemprot
ini berisi bahan dasar powar mist blower dan duster, mesin penyemprot dengan
tekanan tinggi dan jenis penyemprot isinya. Penggunaan alat semprot
ini disesuaikan dengan kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan areal
pertanaman, sehingga pemakaian pestisida menjadi efesien dan efektif.
Jenis
penyemprotan ini sering digunakan oleh petani ada dua macam penyemprot gendong
yaitu yang otomatis dan semi otomatis. Perbedaan kedua jenis penyemprot ini
terletak pada sistem pompanya. Penyemprot gendong otomatis untuk
menyemprotkan cairan secara terus menerus hanya saat itu saja bila tekanan
udara dalam tanki sedang. Bagi penyemprot semiotomatis diperlukan pompaan
terus-menerus selama alat itu digunakan
Pengendalian gulma secara kimia dengan herbisida menggunakan
suatu alat yaitu
salah satunya alat semprot. Untuk jenis herbisida yamh biasa digunakan adalah alat semprot
punggung untuk jenis herbisida yang bentuknya larutan. Aplikasi herbisida dan alat
aplikasinya pada prinsipnya tergantung dari formulasi yang digunakan. Dalam aplikasi
herbisida yang memakai pelarut banyak kegagalan yang terjadi akibat kesalahan pemakaian
alat dan kesalahan melakukan kalibrasi. Sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan
apa yang kita inginkan. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai bagian dari alat-alat semprot
dan kalibrasinya sangat diperlukan.
salah satunya alat semprot. Untuk jenis herbisida yamh biasa digunakan adalah alat semprot
punggung untuk jenis herbisida yang bentuknya larutan. Aplikasi herbisida dan alat
aplikasinya pada prinsipnya tergantung dari formulasi yang digunakan. Dalam aplikasi
herbisida yang memakai pelarut banyak kegagalan yang terjadi akibat kesalahan pemakaian
alat dan kesalahan melakukan kalibrasi. Sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan
apa yang kita inginkan. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai bagian dari alat-alat semprot
dan kalibrasinya sangat diperlukan.
Banyak jenis alat semprot punggung yang bisa digunakan yaitu
penyemprot gendong.
Penyemprot ini berisi bahan dasar powar mist blower dan duster, mesin penyemprot dengan
tekanan tinggi dan jenis penyemprot lsinnya. Penggunaan alat semprot ini disesuaikan
dengan kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan areal pertanaman, sehingga pemakaian
pestisida menjadi efesien dan efektif.
Penyemprot ini berisi bahan dasar powar mist blower dan duster, mesin penyemprot dengan
tekanan tinggi dan jenis penyemprot lsinnya. Penggunaan alat semprot ini disesuaikan
dengan kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan areal pertanaman, sehingga pemakaian
pestisida menjadi efesien dan efektif.
Jenis penyemprotan ini sering digunakan oleh petani ada dua
macam penyemprot
gendong yaitu yang otomatis dan semi otomatis. Perbedaan kedua jenis penyemprot ini
terletak pada sistem pompanya. Penyemprot gendong otomatis untuk menyemprotkan cairan
secara terus menerus hanya saat itu saja bila tekanan udara dalam tanki sedang. Bagi
penyemprot semiotomatis diperlukan pompaan terus-menerus selama alat itu digunakan (Rini
Widianto, 2006)
gendong yaitu yang otomatis dan semi otomatis. Perbedaan kedua jenis penyemprot ini
terletak pada sistem pompanya. Penyemprot gendong otomatis untuk menyemprotkan cairan
secara terus menerus hanya saat itu saja bila tekanan udara dalam tanki sedang. Bagi
penyemprot semiotomatis diperlukan pompaan terus-menerus selama alat itu digunakan (Rini
Widianto, 2006)
Alat penyemprot punggung yang biasa digunakan oleh kebanyakan
orang indonesia
adalah secara manual yang memiliki bagian-bagian khusus. Untuk mempermudah dalam cara
penggunaanya, maka kita perlu mengenal bagian-bagian penting dari alat semperot punggung
anatara lain:
adalah secara manual yang memiliki bagian-bagian khusus. Untuk mempermudah dalam cara
penggunaanya, maka kita perlu mengenal bagian-bagian penting dari alat semperot punggung
anatara lain:
a. Tanki (Tank). Tanki digunakan untuk menempatkan
larutan herbisida.
b. Pengaduk (Agitator) biasanya alat ini sudah
terpasang dalam tanki tatapi kebanyakan alat penyemprot kecil tidak memiliki alat agitasi
sehingga aplikator harus
menggoyang-goyang sendiri sprayer sewaktu menyemprot.
menggoyang-goyang sendiri sprayer sewaktu menyemprot.
c. Pompa (pump), pompa digunakan untuk mndapatkan
tekanan yang diperlukan unutk
mendorong larutan keluar dari nozzle.
mendorong larutan keluar dari nozzle.
d. Pengatur tekanan (preasure regulator) alat ini
digunakan untuk mengontrol takanan
yang dihasilkan pompa sehingga diperoleh volume semprot yang seragam per satuan
waktu nozzle.
yang dihasilkan pompa sehingga diperoleh volume semprot yang seragam per satuan
waktu nozzle.
e. Saringan (strainer) alat terlatak dibagian atas
tanki, pada tanki semprot dan dekat
nozzle.
nozzle.
f. Pengatur takanan (preasure gauge).
g. Boom.
h. Nozzle, nozzle digunakan untuk memperhalus
larutan semprot sampai pada sasaran
(setyowati, 2013).
(setyowati, 2013).
Ada bermacam-macam nozzle berdasarkan bentuk cairan yang
dihasilkan semprotan
misalnya: bentuk kipas (fan), bentuk kerucut (cone) dan bulat ditengah. Nozzle kipas
mempunyai jangakauan yang beragam misalnya nozzle merah mencapai jangkauan 2 m, biru
memcapai jangauan 1,5 m, kuning 2 m dan hijau 0,5 m. Bentuk nozzle kipas dapat
memberiakn hembusan dalam bentuk datar. Nozle bentuk kerucut memberikan hembusan
dalam bentuk lingkaran datar penuh. Dan benruk nozzle bentuk kerucut lubang tangah yang
dapat menghasilkan hembusan berupa lingkaran dengan bagian tengahnya kosong (Yernelis
Sukman Yakup, 2002)
misalnya: bentuk kipas (fan), bentuk kerucut (cone) dan bulat ditengah. Nozzle kipas
mempunyai jangakauan yang beragam misalnya nozzle merah mencapai jangkauan 2 m, biru
memcapai jangauan 1,5 m, kuning 2 m dan hijau 0,5 m. Bentuk nozzle kipas dapat
memberiakn hembusan dalam bentuk datar. Nozle bentuk kerucut memberikan hembusan
dalam bentuk lingkaran datar penuh. Dan benruk nozzle bentuk kerucut lubang tangah yang
dapat menghasilkan hembusan berupa lingkaran dengan bagian tengahnya kosong (Yernelis
Sukman Yakup, 2002)
BAB
III
Bahan
dan Metodologi
3.1
Alat dan Bahan
·
Seperangkat alat semprot punggung
3.2
Cara Kerja
·
Mengamati alat semprot punggung yang
tersedia dan bagian bagianya.
·
Menggambar bagian tersebut didalam
kertas HVS.
·
Setelah selesai , minta tanda tangan
Co-Ass atau dosen pembimbing pada laporan smentara.
BAB
IV
Hasil
Pengamatan dan Pembahasan
4.1
Hasil Pengamatan
Gambar alat semprot punggung beserta
bagian-bagiannya:

4.1 Pembahasan
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna dari semprotan maka
kita harus mengetahui
bagian-bagian serta fungsi dari alat tersebut, sehingga apabila terjadi kaslaha atau kerusakan
maka kita dapat mengetahui bagian mana yang rusak serta kita dapat mengambil solusi yang
tepat, sehingga kita tidak dirugikan oleh karena kita tidak mengetahui bagian-bagian serta
fungsi dari masing-masing komponen alat semprot tersebut.
bagian-bagian serta fungsi dari alat tersebut, sehingga apabila terjadi kaslaha atau kerusakan
maka kita dapat mengetahui bagian mana yang rusak serta kita dapat mengambil solusi yang
tepat, sehingga kita tidak dirugikan oleh karena kita tidak mengetahui bagian-bagian serta
fungsi dari masing-masing komponen alat semprot tersebut.
Dalam melakukan penyemprotan, larutan herbisida yang telah
kita masukkan kedalam
tanki, sebelum kita semprotkan terlebih dahulu harus diaduk atau digoyang-goyang
sprayernya, agar larutan tersebut tercampaur. Saat akan memulai penyemprotan kita harus
melkukan pemompaan agar didalam tanki terdapat tekanan udara, setelah itu kita dapat
menekan pengatur tekanan agar larutan yang keluar lubag nozzle sesuai dengan pa yang kita
harapkan.
tanki, sebelum kita semprotkan terlebih dahulu harus diaduk atau digoyang-goyang
sprayernya, agar larutan tersebut tercampaur. Saat akan memulai penyemprotan kita harus
melkukan pemompaan agar didalam tanki terdapat tekanan udara, setelah itu kita dapat
menekan pengatur tekanan agar larutan yang keluar lubag nozzle sesuai dengan pa yang kita
harapkan.
Alat semprot punggung memiliki bagian-bagian antara lain
tanki (tank). Tanki
merupakan bagian yang dangat diperlukan karena bagian ini berfungsi sebagai tempat unutk
menyimpan larutan herbisida yang akan kita aplikasikan. Pengaduk merupakan bagian yang
tak kalah pentingnya karena bagian ini brfungasi sebagai alat untuk mengaduk atau
mencampur herbisida denan pelarutnya. Alat ini ada yang sudah terpasang pada tanki atau
ada juga yang belum tergantung dari ukuran besar kecilnya tanki. Pada umumnya jika
tankinya berukuran kecil maka tidak ditemukan alat pengaduk dalam tanki sehingga saat kita
mengaplikasikan semprotan kita haru mengoyang-goyang sprayer.
merupakan bagian yang dangat diperlukan karena bagian ini berfungsi sebagai tempat unutk
menyimpan larutan herbisida yang akan kita aplikasikan. Pengaduk merupakan bagian yang
tak kalah pentingnya karena bagian ini brfungasi sebagai alat untuk mengaduk atau
mencampur herbisida denan pelarutnya. Alat ini ada yang sudah terpasang pada tanki atau
ada juga yang belum tergantung dari ukuran besar kecilnya tanki. Pada umumnya jika
tankinya berukuran kecil maka tidak ditemukan alat pengaduk dalam tanki sehingga saat kita
mengaplikasikan semprotan kita haru mengoyang-goyang sprayer.
Pompa adalah alat yang juga sangat penting dalam mengeluarkan
herbisida dalam
tanki, pompa dapat memberikan tekanan untuk mendoronglarutan keluatr dari nozzle. Pada
alat semprot punggung juga terdapat pengatur tekanan yang berfungsi sebagai pengatur
tekanan yang akan dikeluarkan sesuai dengan keinginan kita memperoleh volume semprot
yang seragam per satuan waktu yang dikeluarkan dari nozzle. Pada bagian atas tanki terdapat
suatu bagian lagi yang disebt tutup sprayer yang berguna untuk menutup larutan herbisida
yang terdapat dalam tanki agar saat kita menyemprot larutan tersebut tidak jatuh keluar.
Kemudian sebelah dalamnya terdapat saringan yang berguna untuk nmenyaring larutan yang
akan kita masukkan ke dalam tanki agar larutan tersebut bersih dan tidak terdapat kotoran
dalam larutan tersebut. Sedangkan nozzle berguna dalam memperhalus larutan yang akan
keluar dari tanki untuk mencapai sasaran.
tanki, pompa dapat memberikan tekanan untuk mendoronglarutan keluatr dari nozzle. Pada
alat semprot punggung juga terdapat pengatur tekanan yang berfungsi sebagai pengatur
tekanan yang akan dikeluarkan sesuai dengan keinginan kita memperoleh volume semprot
yang seragam per satuan waktu yang dikeluarkan dari nozzle. Pada bagian atas tanki terdapat
suatu bagian lagi yang disebt tutup sprayer yang berguna untuk menutup larutan herbisida
yang terdapat dalam tanki agar saat kita menyemprot larutan tersebut tidak jatuh keluar.
Kemudian sebelah dalamnya terdapat saringan yang berguna untuk nmenyaring larutan yang
akan kita masukkan ke dalam tanki agar larutan tersebut bersih dan tidak terdapat kotoran
dalam larutan tersebut. Sedangkan nozzle berguna dalam memperhalus larutan yang akan
keluar dari tanki untuk mencapai sasaran.
Setiap bagian alat semprot ini mamiliki bantuk dan fungsi
yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Sehingga antara satu alat dengan yang lainnya tidak memiliki kesamaan
dan jika salah satu alat rusak maka kita tidak dapat mengganti dengan bagian yang lain, tetapi
kita harus membeli dengan alat yang sama dengan yang rusak tersebut.
dengan yang lainnya. Sehingga antara satu alat dengan yang lainnya tidak memiliki kesamaan
dan jika salah satu alat rusak maka kita tidak dapat mengganti dengan bagian yang lain, tetapi
kita harus membeli dengan alat yang sama dengan yang rusak tersebut.
Sprayer adalah alat
yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan atau suspensi menjadi
butiran cairan atau spray. Sprayer merupakan alat aplikator herbisida yang
sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian gulma. Sprayer
juga didefinisikan sebagai alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan
dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan.
Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat
dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan
penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan.
Berikut penjelasan
bagian-bagian knapsack sprayer beserta fungsinya operasionalnya:
1. Tangki,
dari bahan plastik atau bahan plat yang tahan karat berfungsi untuk menampung
cairan (larutan herbisida).
2. Tangkai
pompa, untuk memompa agar mendapat tekanan sehingga cairan dapat keluar melalui
nozel.
3. Saluran
penyemprot, untuk meneruskan larutan herbisida yang akan keluar. Terdiri dari
kran, selang karet, katup serta pipa yang bagian ujungnya dilengkapi nosel.
4. Manometer/pengatur
tekanan, untuk mengukur tekanan udara di dalam tangki sehingga diperoleh volume
semprot yang seragam per satuan waktu nozel.
5. Boom
dan slang. Boom adalah sebagian penyangga nozzle, tiap boom dapat berisi satu
atau lebih nozzle tergantung dari tipe sprayernya. Slang sebagai penyalur
cairan bertekanan dari tangki sampai nozzle. Slang harus fleksibel dan kuat
serta tahan aus.
6. Saringan,
untuk menyaring larutan herbisida saat dituangkan ke tangki.
7. Nozzel,
untuk memecah cairan menjadi pertikel halus.
BAB
V
Penutup
5.1
Kesimpulan
Dari hasil praktikun ini ada beberapa hal yang
dapat saya simpulkan anatara lain:
·
Jika
terjadi kerusakan salah satu bagian alat tersebut maka kita harus mengganti
dengan bagian yang sama dengan alat yang rusak itu.
dengan bagian yang sama dengan alat yang rusak itu.
·
Ada
beberapa macam nozzle yang sanagt menentukan besar kecilnya keluarnya
larutan dari dalam tanki.
larutan dari dalam tanki.
·
Nozel
pada alat semprot sangat sangat berpengaruh terhadap keefektifan aplikasi
herbisida baik bentuknya maupun warnanya.
herbisida baik bentuknya maupun warnanya.
·
Alat yang
digunakan dalam aplikasi herbisida tergantung formulasi yang digunakan.
Penggunaan alat penyemprot disesuaikan dengan kebutuhan, terutama berkaitan
dengan luas areal pertanaman sehingga pemakaian herbisida menjadi lebh efektif dan
efisien.
Penggunaan alat penyemprot disesuaikan dengan kebutuhan, terutama berkaitan
dengan luas areal pertanaman sehingga pemakaian herbisida menjadi lebh efektif dan
efisien.
·
Kebanyakan alat semprot yang sering digunakan dalam mengaplikasinan
herbisida adalah alat semprot punggung
(knapsack sprayer).
·
Agar
tidak terjadi kesalahan atau kerusakan dalam penggunaan alat semprot
punggung maka kita harus membersihkan bagian-bagian alat semprot tersebut.
punggung maka kita harus membersihkan bagian-bagian alat semprot tersebut.
·
Alat
semprot punggung terdiri dari beberapa bagian yang sanagat pengtiung antara
lain : tanki, pengaduk, pengatur tekanan, saringan, boom, pengukur tekanan dan
nozzle yang kesemuanya itu memiliki benruk dan fungsi yang berbeda satu sama
lainnya.
lain : tanki, pengaduk, pengatur tekanan, saringan, boom, pengukur tekanan dan
nozzle yang kesemuanya itu memiliki benruk dan fungsi yang berbeda satu sama
lainnya.
Daftar Pustaka
Anonim.
2005. Petunjuk Pemakaian Pestisida. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Llyod. 1974. Studi Penerapan Rekayasa Nilai ( Value Engineering ) dalam Disain Perangkat
Llyod. 1974. Studi Penerapan Rekayasa Nilai ( Value Engineering ) dalam Disain Perangkat
Alat Sprayer . Laporan Penelitian . Lembaga Penelitian UNPAD
Mimin Muhaemin, Ade Moetangad, Roni Kastaman, Dedi Prijatna. 1992. Rancang Bangun
Mimin Muhaemin, Ade Moetangad, Roni Kastaman, Dedi Prijatna. 1992. Rancang Bangun
dan Pengujian Sprayer Elektrostatik Piringan Berputar. Laporan
Penelitian. Lembaga
Penelitian UNPAD.
Setyowati,
N. dkk. 2013. Penuntun Praktikum Pengendalian Gulma. Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Sudarmo,
S. 1991. Petunjuk Penggunaan Alat-alat Semprot. Kanisius, Yogyakarta.
Wudianto, Rini. 2006. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya, Jakarta.
Yernelis, dkk, 2002. Pengendalian Gulma Di Perkebunan. Cetakan Ke-5. Kanisius,
Wudianto, Rini. 2006. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya, Jakarta.
Yernelis, dkk, 2002. Pengendalian Gulma Di Perkebunan. Cetakan Ke-5. Kanisius,
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar